travelog ipoh 0.1 : mencari pasar loken (10% kisah benar)

saya dan beberapa orang teman tiba di pasar loken pada jam 0802, setelah menghabiskan 17 minit 23 saat untuk mencari tempat parkir. 

menerusi lenggok bayu yang mengusap rekah jalur cahaya mula, kami dapat menggenggam aroma vintaj transenden pasar tersebut. dari jauh kelihatan khalayak sana sini bergembira, tawar menawar diikuti senyum mesra, waima di dalam getir sesak yang berganda-ganda. keterujaan kami tidak dapat dibendung sudah. 

namun belum sempat kami menegur nikmat itu, kami telah dihalang oleh lima orang badut yang muncul entah dari mana - bersepatu besar dan berwig, keduanya berwarna merah - sedang tercegat kaku membelakangi kami di depan pintu gerbang ikonik memory lane.

maafkan saya, kata salah seorang daripada kami (saya tak dapat pastikan siapa) seraya memegang bahu badut yang terkanan. badut itu berpaling.....

saya tidak pasti apa yang telah berlaku tapi pada kerlipan mata yang seterusnya kami berlima sudah bercanda di atas kerusi, sambil menjujuk pesona spicy chicken mcdeluxe, double cheese burger, quarterpounder with cheese, bubur ayam, fries, coke dan ribena sebagai sahur. kadangkala kami mentertawakan pakaian kami yang sudah bertukar kepada seragam sedondon merah, putih dan kuning dengan mekap canggung yang ominus.

kelima-lima badut, dengan taring seinci dan cakar yang kehitaman, tampaknya sedang membaham dan merobek tubuh kesemua peniaga juga pengunjung di pasar loken. otak, usus, darah, anggota badan dan tempik lolong berterbangan sana sini; selayak finale epik the walking dead. 

kita semua tahu konsumsi gargantuan yang melanggar etika ini hanya berhasil menggamit lebih konsumsi. jadi tidak hairanlah jikalau tatkala ini badut2 itu  sedang memandang teman2nya sendiri sebagai juadah. sambil menggertap taring yang sudah hanyir dengan daging2 yang sarat dengan kolesterol juga lemak mereka pun...

narator membuka mata. keempat2 temannya masih terbaring kekenyangan di dalam bilik hotel yang masih gelap. jam menunjukkan pukul 1225. 1225 tengahari.

jilaka..